
Pijakan kakiku seolah merontokkan tulang reranting
Setiap Teriak Perintahku, pada Pasukankupun Seolah melayukan akarakar
sesampai tak kuasa lagI menjalar
PeRsatu dari baGian pohon ini mati, mengantar pula pada ajal keseluruhan jiwa pepohonan
ini berbeda. Tak seperti biasa yang kulihat meraksasa berkepala hIjau meneDuhkan sesampai gelap untuk kemungilanku
Bukan karena aku!
Tak mungkin. Aku hanya titik merah yang merayap tanpa melukai nya. Jangan salahkan aku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar