Bismillah Pictures, Images and Photos

Minggu, 21 Agustus 2011















Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu
Di hari kita saling berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu
Kuperlihat semua hartaku
Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi


Reff.
Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah… lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang… terbang meninggalkanmu
Ku s’lalu membanggakanmu, kaupun s’lalu menyanjungku
Aku dan kamu darah abadi
Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
Merdeka kita, kita merdeka

Tak pernah kita pikirkan                       
Ujung perjalanan ini                                                          
Tak usah kita pikirkan
Akhir perjalanan ini






Buka bersama istimewa nan unik :)
21 Agustus 2011

Kamis, 18 Agustus 2011

Lirik Lagu Sindentosca Kepompong



dulu kita sahabat
teman begitu hangat
mengalahkan sinar mentari
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
dulu kita sahabat
berteman bagai ulat
berharap jadi kupu-kupu

* kini kita melangkah berjauh-jauhan
kau jauhi diriku karna sesuatu
mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
namun itu karna ku sayang

reff:
persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu-kupu
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah

persahabatan bagai kepompong
maklumi teman hadapi perbedaan
persahabatan bagai kepompong
na na na na na na na na na

semua yang berlalu
biarkanlah berlalu
seperti hangatnya mentari

siang berganti malam
sembunyikan sinarnya
hingga ia bersinar lagi

** dulu kita melangkah berjauh-jauhan
kau jauhi diriku karna sesuatu
mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
namun itu karna ku sayang

repeat reff

Source: http://liriklaguindonesia.net/s/sindentosca/sindentosca-kepompong/#ixzz1VOGoLNEm

Rabu, 17 Agustus 2011

Keberkahan Seuntai Kalung Putri Rasul Yang Mulia

"Kalung yang mengenyangkan orang lapar, menutupi yang telanjang dan mencukupi yang miskin serta membebaskan seorang budak".
Seusai shalat berjamaah, Rasulullah saw duduk dan para sahabat melingkari beliau tiba-tiba datang seorang tua yang hampir saja tak berdaya menopang tubuhnya karena lapar.
Orang tua itu berkata : " Ya Rasulallah, aku kelaparan, berilah aku makan, aku tidak punya pakaian, beri aku pakaian dan aku miskin beri aku kecukupan ". Rasul yang dermawan itu berkata : " Aku tak punya apapun untukmu, akan tetapi orang yang memberi petunjuk kepada kebaikan ganjarannya sama dengan orang yang melakukannya, karena itu cobalah datang ke rumah orang yang mencintai Allah dan RasulNya dan dicintai oleh Allah dan RasulNya, tentu dia akan mendahului Allah ketimbang dirinya sendiri, pergilah ke rumah Fatimah, hai Bilal, tolong antarkan ia ke rumah Fatimah.
Maka berangkatlah mereka ke rumah putri Rasul yang mulia Fatimah, sesampainya didepan rumah Fatimah, ia memanggil dengan suara keras : assalamu`alaikum, wahai keluarga Nabi shallallahu alaihi wa sallam, keluarga dimana Jibril as menurunkan alqur`an dari Rab semesta alam ".

Setelah menjawab salam, Fatimah bertanya : " siapakah bapak? " Ia menjawab : " aku orang tua dari suku arab baduy, aku telah bertemu ayahmu, pemimpin umat manusia, sementara aku wahai putri Rasul, adalah orang yang tidak berpakaian, lapar dan miskin, bantulah aku, semoga Allah memberkahimu ".
Saat itu, Rasulullah dan Keluarga beliau juga sedang mengalami kesulitan yang sama, sejak tiga hari lalu mereka belum makan, Rasul pun mengetahui kondisi mereka, maka Fatimah pun mengambil kulit domba yang biasa dipakai Hasan-Husain untuk alas tidur kedunya.
" Ambillah ini, semoga bapak mendapatkan sesuatu yang lebih baik darinya " kata Fatimah sambil memberikan kulit itu. Orang tua itu berkata : " Wahai putri Nabi, aku mengadukan keadaanku yang lapar, tapi engkau hanya memberi kulit domba ini ? apa yang bisa aku perbuat dengan kulit ini? ".
Mendengar ucapan orang tua itu, Fatimah mengambil kalung yang dikenakanya dan hanya itulah satu-satunya milik yang paling berharga, diserahkanya kalung tersebut sambil berkata : " Ambillah ini dan juallah. Semoga Allah memberimu sesuatu yang lebih baik ".
Orang itupun menerima kalung itu  dengan gembira lalu pergi ke masjid untuk menjumpai Rasulullah, sesampainya di masjid ia menigatakan kepada Rasulullah : " Ya Rasulallah, Fatimah putrimu telah memberikan kalung ini dan ia berkata : " Juallah kalung ini, semoga Allah memberimu sesuatu yang lebih baik ".
Mendengar itu, Rasulullah pun menangis. Ammar pun berdiri seraya berkata : "Ya Rasulallah apakah anda mengizinkanku untuk membeli kalung itu? ". Rasulullah menjawab : ”Belilah wahai Ammar, sekiranya jin dan manusia ikut membelinya tentu Allah tidak akan menyiksa mereka dengan api neraka”. Ammar bertanya : ”Dengan harga berapa engkau akan menjual kalung itu wahai saudaraku?”.
Orang itu menjawab :”Seharga roti dan daging yang akan menghilangkan rasa laparku, selembar kain yaman yang akan menutupi auratku agar aku dapat shalat menghadap Rabbku dan satu dinar uang untuk pulang menemui keluargaku”.
Kemudian Ammar menjual bagian harta rampasan perang yang didapatkannya dari Rasulullah, tidak ada yang tersisa sedikitpun, ia berkata kepada orang arab baduy itu : "Anda akan saya beri uang 20 dinar 200 dirham, sehelai kain yaman, kendaraanku untuk mengantarkanmu sampai ke rumahmu dan rasa kenyang dari roti dan daging”.
Orang itu berkata : “Duhai, betapa pemurahnya tuan ini. Semoga Allah memberkahi anda wahai tuan yang mulia”.
Ammar mengajak orang itu ke rumahnya dan memberikan semua yang dijanjikan kepadanya. Kemudian orang itu menjumpai Nabi shallallahu alaihi wa sallam, yang kemudian berkata : ”Sudahkah anda kenyang dan berpakaian?” Orang itu berkata : "Sudah Ya Rasulallah, bahkan demi Allah, aku menjadi orang yang kaya saat ini”.
Rasulullah bersabda :”Jika demikian, balaslah Fatimah atas perbuatannya”.
Orang itu berdoa :” Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan, kami tidak mengabdi melainkan hanya pada-Mu. Ya Allah berilah kepada Fatimah hal-hal yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terbayang oleh hati manusia”.
Rasulullah mengamini doa orang itu lalu menjumpai para sahabat seraya berkata : "Sesungguhnya Allah telah memberikan hal itu kepada Fatimah di dunia, demikian itu karena aku adalah ayahnya, tidak ada seorangpun yang semisal denganku, Ali adalah suaminya, tidak ada orang yang sebanding dengannya, Allah juga memberinya Hasan dan Husain tidak ada manusia yang semisal dengan keduanya di alam ini keduanya adalah pemimpin pemuda surga”.
Diantara sahabat mulia yang hadir saat itu adalah Miqdad ibn Amr, Ammar, dan Salman radhiyallahu anhum, Rasulullah bertanya : ”Maukah aku tambah lagi?” “Mau Ya Rasulallah”. Jawab mereka singkat.
Rasulullah bersabda :”Baru saja malaikat Jibril datang padaku dan berkata : ”Jika Fatimah telah dipanggil oleh Allah dan saat di kuburnya akan ditanya, siapa Tuhanmu? Maka ia menjawab : Tuhanku adalah Allah, kemudian ditanya: Siapakah Nabimu? Maka ia akan menjawab : Nabiku adalah ayahku. Siapa yang berziarah kepadaku setelah wafatku seolah dia mengunjungiku pada saat hidupku dan siapa yang berziarah kepada Fatimah, seakan ia berziarah kepadaku”.
Ammar pulang ke rumahnya mengambil kalung itu lalu meneteskan minyak misik dan membungkusnya dengan kain Yaman, ia memiliki seorang budak yang bernama Sahmun yang ia beli dari ghanimah yang didapatkannya saat perang kahibar. Kalung itu diserahkan kepada budaknya seraya berkata : ”Berikan ini kepada Rasulullah dan engaku sendiri aku hadiahkan untuk beliau”.
Budak itupun mengambil bungkusan kalung tersebut dan membawanya kepada Rasulullah lalu menyampaikan apa yang dikatakan Ammar. Rasulullah bersabda : "Pergilah kepada Fatimah, berikan kalung itu kepadanya dan engkau menjadi miliknya”.
Datanglah budak itu menyampaikan apa yang dikatakan Rasulullah kepada Fatimah, Fatimah lalu menerima kalung itu, kemudian membebaskan Sahmun dari statusnya sebagai budak. Sahmun pun tertawa.
Fatimah bertanya :” Apa yang membuatmu tertawa ya ghulam?” Sahmun berkata : "Betapa besarnya keberkahan kalung ini, inilah yang membuatku tertawa. Kalung ini telah mengenyangkan orang yang lapar, memberi pakaian orang yang telanjang, menjadikan kaya orang yang miskin dan memerdekakan seorang budak, lalu kembali kepada pemiliknya”.



Oleh : Ibnu Hasan Ath-Thobari

Sajak Orang Lapar



kelaparan adalah burung gagak
yang licik dan hitam
jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam


o Allah !
burung gagak menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak
selalu menakutkan
kelaparan adalah pemberontakan
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin


kelaparan adalah batu-batu karang
di bawah wajah laut yang tidur
adalah mata air penipuan
adalah pengkhianatan kehormatan


seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tanah
karena kelaparan
kelaparan adalah iblis
kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran


o Allah !
kelaparan adalah tangan-tangan hitam
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin


o Allah !
kami berlutut
mata kami adalah mata Mu
ini juga mulut Mu
ini juga hati Mu
dan ini juga perut Mu
perut Mu lapar, ya Allah
perut Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca


o Allah !
betapa indahnya sepiring nasi panas
semangkuk sop dan segelas kopi hitam


o Allah !
kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu


WS RENDRA

Senin, 15 Agustus 2011

Beberapa Hal Tentang Kerinduan


oleh Novita Wahyu Wulandari pada 28 Februari 2011

Kerinduan adalah gelontor dosa yang tak turut tertimbang pada penghisaban amal perbuatan. Khayal!
Taukah kamu apa itu Rindu? Bisakah kamu jelaskan kepada saya? Atau Bolehkah saya definisikan sendiri?

Yaa, Dua.

Saya merindukan tentang ini:
alunan arloji yang seakan menghentak, memadupadankan matahari dan langitnya agar sempurna terang membiru.

Sudah Pagi!

Sepulang mengaji Subuh pasti saya tertidur dan pukul setengah tujuh baru bangun, bergegas mandi dan Sarapan. Tak pernah ada rasa was-was terlambat kesekolah. Jarak rumah saya dan sekolah hanya empat meter, berbatas pagar tak terlalu tingGi yang bisa saja saya jadikan akses eksklusif untuk tiba disekolah :D

Minggu, 14 Agustus 2011

Open Your Eyes- Maher Zain


Open Your Eyes
Look around yourselves
Can't you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony

Let's start question in ourselves
Isn't this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you're feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?

Lets start question in ourselves
Isn't this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

When a baby's born
So helpless and weak
And you're watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we'll see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..


Perjalanan Panjang :)

Tidak terasa memang aku sudah benar-benar hampir menempuh ujian nasional lagi.
Tiga tahun yang lalu saat aku merasa tertekan dengan beban siswa kelas 9 SMP, dan sekarang tanggung jawab itu semakin nyata didepan mata. Bukan lagi anak SMP tapi sekarang SMA yang pasti harus jauh lebih matang persiapannya.

Perjalanan yang panjang kadang terasa lebih singkat ketika kita menikmati dengan keikhlasan, tapi apakah perjalananku demikian?


Sudah saatnya aku memperbaiki program belajarku, mengurangi hal-hal yang sekiranya memanggu konsentrasi belajar (kalau fb sama blog bisa g ya heheh:D)

Well, aku bukan anak kecil lagi sekarang, nggak pantes merengek-rengek lagi, aku harus bisa mandiri, harus bisa bersikap adil pada diriku sendiri.



Dan Do'aku kali ini:
Ya Alloh Ya Robb, Seperti biasa tanpa ada rasa sedikitpun menyuruh dan memaksa Mu, masih dengan keadaan yang serendah-rendahnya, Lancarkanlah usaha hamba dalam menuntut Ilmu dijalan Mu, bimbinglah hamba ketika hamba lalai, jadikanlah usaha hamba ini sebagai ibadah yang Engkau berkahi...

Berikan kemudahan kepada semua hamba Mu yang sedang menuntut ilmu:

“Allaahumma akhrijnaa min zhulumaatil wahmi, wa-akrimnaa binuuril fahmi, waftah’alainaa bi ma’rifatik, wasahhii lanaa abwaaba fadhlika yaa arhamar raahimiin”

artinya;
“Ya Allah, keluarkanlah kami dari kegelapan prasangka, muliakanlah kami dengan cahaya kefahaman, bukakanlah kepada kami makrifatMu, dan mudahkanlah untuk kami dalam menggapai pintu-pintu anugerahMu, wahai Dzat yang paling penyayang.”


اَللَّهُمَّ نَوِّرْ قَلْبِيْ بِنُوْرِ هِدَايَتِكَ كَمَا نَوَّرْتَ ﭐلأَرْضِ بِنُوْرِ شَمْسِكَ أَبَدًا بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“ Ya Allah, terangilah hatiku dengan cahaya petunjuk-Mu sebagaimana Engkau bumi dengan matahari-Mu selama-lamanya, Ya Allah Yang Maha Mengasihani. ”


اَللَّهُمَّ ﭐفْتَحْ عَلَيْنَا حِكْمَتَكَ وَﭐنْشُرْ عَلَيْنَا مِنْ خَزَائِنِ رَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“ Ya Allah, bukakanlah ke atas kami hikmat-Mu dan limpahkanlah ke atas kami khazanah-Mu, Wahai Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. ”



اَللَّهُمَّ اَلْهِمْنِيْ رَشْدِيْ وَأَعِذْنِى مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ

“ Ya Allah, ilhamkanlah kepadaku kecerdasan dan lindungilah dari kejahatan nafsuku.” 


Do'a agar dijauhkan dari sifat malas:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنْ وَأُعُوْذُبِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلْ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الجُبْنِ وَالبُخْلِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih gelisah dan aku berlindung pada-Mu dari sifat lemah dan malas, dan aku berlindung pada-Mu dari sikap pengecut dan bakhil, dan aku berlindung pada-Mu dari cengkaman hutang dan penindasan orang (aniaya). ”
aaamiiin Allohuma aaamiin :) 


note ; gambar dan do'a dalam bahasa arab _from googleimage.com

Kak, Zora ingin menjadi Pemimpin!


oleh Novita Wahyu Wulandari pada 24 November 2010
 
Bermula,Telah seminggu lebiH adik perempuanku Zora tekapar lemah dibilik RumahSakit.Dikotaku.
Terlihat begitu tidak berdayanya dia.Kontras dengan keseharian nya.Ceria. Riang . Aktif. Tak mau diam.

Umurnya baru enam tahun. Baru pula menginjakkan kaki mungIl itu dilantai formal sekolah Dasar Islam Ternama dan Berkualitas. Dia memang Cerdas.

Aku masiH ingat betul hari pertama ia masuk sekolah, sejak subuh dia sudah bangun . Seperti Biasa shalat berjama'ah Ayah, Bunda, Aku, Zora dan Lanang adik bungsuku.

Betapa air wajah menyemburat semangat yang luar biasa. Sesekali bercermin mengenakan seragam. Berdumal sendiri berlatiH memperkenal kan diri. Aaaah, lucu sekali adikku itu.
Tawaku meledak ketika ia nampak kecewa meliHat EksPresi wajahnya yang sulit diatUr.

Cerita hari ketiGAnya masuk sekolah :
"Kak,tadi Zora terpilih jadi Kandidat ketua kelas..."tutur zora dengan nafas panjang
"wah keren tuh Dek,terus kepiliH nggak?" sahutku

wajah mungil nan lugu itu memang nampak kecewa, matanya yang bening dan benarbenar suci itU terlihat sayu

"Zoraaa, kenapa sayang?" lembuT tuTurku dan ku belai kepalanya yang berlapis Kain Ke Islaman.
Zora masih saja diam. Sepi. Hanya sesekali terdengar entah musik apa dari Luar sana.

"kata Gurunya Perempuan tidak pantas kak menjadi ketua kelas" nada rendah penuh kecewa
aku menghela nafas panjang,kuatUr dudukku agar lebiH nyaman, kuhadapkan badan dan wajah Zora didepanku.

Menatapnya lamatlamat.Dan senyum tak terlupa ku gantung pada Bibir ku.

"Zoraaa, mungkin yang dimaksud Guru mu itU biar anak lelaki saja yang menjadi pemimpin dikelasmu.Supaya dia lebiH bisa menjaga temanteman mu..." belum selesai aku bicAra, suara kecil dan lembuT menyambAr

"Kak Farah kok malah membela Guru Zora sih?" dia sangat kecewa.Lari meninggalkan ku terPaku sendiri"Zora sayang,kakak belum selesai bicAra "hatiku menjerit.Sampai haBis tak terliHat lagI punggung adikku yang berlari maju.
Sampai tibA kamu berbaring berhari hari disini.Belum sempat kita bicara lagI tentang ini,setelah kejadian itU zora tak menyapaku,senyum nya selalu getir,tak memberiku kesempatan untUk mengHiburnya.Ya,mungkin hatinya sakit dan jengkel.

Zora,taukah kamu sayang.Hati kakak lebiH sakit kau diamkan.Seperti apapun usaha kakak mendEkatimu,membujuk dan memberimu yang menjadi kesenangan mu tetap saja kamu diam

Sayang,kakak juga tidak sepaham dg pendapat gurumu bAhwa perempuan tidak pantas menjadi pemimpin.
Mungkin saat itu kamu juga ingIn seperti kakak yang bisa menjadi KetUa Osis disekolah kakak.

Tapi kita berbeDa Zoraa...

Tetap saja.Tetap saja dan Tetap Saja Kakak bangga sama kamu.Maafkan Kakak,

Setelah Seminggu ini kamu samasekali diam.Hanya nafas dan terkadang airmatamu yang meleleh yang seolah memberikan petUnjuk bahwa kamu bernyawa.


.Kakak merindukan mu,kakak merindu saat saat kamu menyelinap masuk kamar kakak dan tertidur diranjang kakak, terkadang usil memberantak,menyembunyikan Buku Pelajaran kakak dan Tawa kecil kegElian mu meliHat kebingungan kakak mencri buku. Zora, bangun sayang .Izinkan kakak melanjuTkan keterangan tentang sepants apa perempuan menjadi pemimpin,dengarkan kakak mengambil tauladan muslimah yang pasti akan membuatmu semakin yakin dan tertarik.Betapa istimewanya kita perempuan.

Ayo Sayang,buka matamu...
Kami merindukan mu..."

katakan lagI sayang "Kak, Zora ingIn menjadi pemimpin" katakan laGi Kakak ingIn mendEngar kembAli:)



gambar from : Googleimage.com

.Terlalu Banyakkah yang Kita Tahu?


oleh Novita Wahyu Wulandari pada 05 Desember 2010 
 
 
Prolog:(haha,gaya)

betapa senangnya bisa membantu sahabat menyelesaikan masalahnya,memberi saran atau sekadar memberi semangat.
Ah,apalagI ketika mereka meminta dan kita meng iyakan.Merekapun pasti merasa sama.Bahwa kita merasa ada. Diperhatikan. Kita tidak sendiri

Ooh, ternyata kita berada pada sepuTaran orang orang baik.
Tak terukur rasa Syukur. Alhamdulillah.

Betapa tidak senang bisa membantu.Bukan untuk mengharap bantUan timbAl balik.Hidup akan merasa lebiH hidup ketika kita bermanfaat bg orang lain.Tapi bukan dimanfaatkan.
Terkadang kita memang bisa membAntu orang lain,tapi tidak membantU dirikita sendiri memecahkan perSoalan.

Memang Sulit,merasa tak mampu. Dan disinilah kita ketahui bahwa kita hidup membuTuhkan orang lain.Saudara,kawan,teman SaHabt dan keluarga.
Kita sudah memiliki Allah,tapi Allah menciptakan makhluknya termasuk kita untUk saling melengkapi,menOlong menuju Ridho Nya.

Epilog :
sudah terlalu banyak kah yang kita tahu? Sesampai kita tak mau lagI Mengetahui apa yang saudara kita buTuhkan,apa yang orang lain rasakan .Mereka membuTuhkan uluran kita,kita membuTuhkan pula Keikhlasan mereka:) bahu membahulah dalam berbuat bAik, berloMbalah:)

Sabtu, 13 Agustus 2011

Cinta Kitakah Ini?

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarakhatuh...

Terkadang Kita dipaksa menjadi Raksasa penuh ego saat kita dirundung cinta.Kita kehilangan rasa yg sejatinya murni dalam kemurnian.Kenapa Mereka rela menyakiti orang Lain. .Hanya untuk menuai asa cintanya.Kenapa mereka Berani terlilit api Neraka hanya untuk mencicip nikmat "yang dikata cinta"padahal tepatnya nafsu belaka.
Dan disinikah cinta?Seperti inikah buruk cinta?Cinta kitakah ini?


Gadis Berkerudung itu,Dalam langkah malu-malu mendekat pada bangku memanjang beranda Mushala.Dalam Hatinya penuh ragu"ya Rabb,jika langkahku kini Salah mohon bimbing aku,jika langkah kaki ini Di Benar DiMata Mu jangan tinggalkan aku". . .Tetap berjalan.Meski terlihat seperti Gadis Pendiam yg lugu.Tertunduk .Seperti gadis tak ber'Asa.Tapi itu bukan dia.Dia adalah gadis remaja tangGuh dalam ketangGuhan Keyakinannya kepada Tuhannya.

"Assalamu'alaikum. . ."hening menyebak serentang menjawab lembuT salamnya.Sungguh Gadis yg lembut Imannya.

"Wa'alaikumsalam warohmatullahi Wabarokhatuh. . ."
gagah menggegab gembita.Menantang tegap Langit.Suara adam mendo'a pada sang Hawa.

Disini Dimulai Cinta Kasih Remaja SMA.

Berduduk Menunduk.Gadis berkerudung Itu.

Mereka Berdua.
"ada A..Pa . .Kamu Memanggil ku.?"

sungguh bahasa yang kaku.Tanpa nafas mengaliri nadi.Membosan penat diri.

Hingga sekejab mendiam,menata Jiwa tatanan yang rapi mengantar nyali berucap. . . .

"Bening. . .Aku mencintaimu"

sungguh rumpuTpun mengering mencemburui kata itu.Burung menelepak mematahkan sayap.Awan memencar bertaburan.Kian lama Dunia kian Menciut malu.

Tanpa tatapan mata.Tanpa Berdekat.Menjauh dalam jarak duduk pada Kursi memanjang itu.Bagai Adam Kaki Sebelah kanan dan Sang Hawa Kaki menumpu sebelah kiri.Maka berjauhan mereka.

"jika Kamu mencintai Kesederhanaan,berarti Kamu mencintaiku?"

Kembali merobohkan puing Gerbang Gedung Menjulang Itu.Opera Hati Sang Adam.Lembut Suara.Lembut tata busananya.Lembut tingkah nya.Sang Bening sebagai putri Hawa.

"Bening,jika Kamu Mencintai Kesetiaan ,berarti Kamu Juga Mencintai Ku"!

Firdaus sang Putra Adam Tak kan mengelakkan langkah Hatinya.Kata indah menyambung Putih Jawabanya.

"Fir. .da. .us. . ."
Langkah Kata yang Terbata dari liuk Bibir sang Bening

"Jika kamu Mencintai Keikhlasan Berarti Kamu Mencintaiku"

hatinya kian membiru.Larut dalam Takut Kuasanya.Cinta Agung Fitrah para manusia.


"Dimana ku letakkan Rasaku.Jika Hatimu Tak mau Mengikhlas menerima."sambut Firdaus penuh rasa.

Tetap dalam Jauh berSamping duduk Mereka.Tanpa Tatapan.
Tanpa sentuhan.

"jika Kamu Mencintai Ayat KeAGUNGAN NYA,berarti Kamu Mencintaiku"
masih Berlanjut buai Menggurindam.Bak lantUnan sajak berbalas.


Dalam Hati sang Firdaus"jika Benar Perkataanku maka Benarkanlah dimata Makhluk elok ciptaan Mu.Jika salah diMata Mu Maka ampunkan Hamba Mu?"


serasa rumit Cinta itu menyerbu padam bara Ego.nya.Begtu Banyak penanda cinta bagi Mereka.

Dari masing - masing Hati itu kini merasa Dosa Besar Bukan Karena Zina.Melainkan Menduakan Agung Cinta Nya.

Nafas terasa terkutuk membeku.bulir bulir bening menetik dalam bulat mata kedua Putra Adam Hawa.

Hingga. . . .

"Jika Kamu Mencintaiku Karena Allah,maka Aku Mencintaimu. . . ."

berucap Lantang pada Kedua remaja itU.Serentak tanpa direncana .berPAdu tanpa Menghitung satu.Dua .Tiga dan mulai.

Allahu Akbar. . . .

SungGuh memanja wajah mereka.Memerah menetik air mata.Mensyukuri nikmat Cinta Kuasa Nya. . .

Dan mereka Bertatap.Terheran Tak Percaya.Mengheran Pada satU kta yang tanpa mereka kira adalah sama.Tak mau mereka mendua Cinta suci Miliknya.Dan itulah Cinta Karena Kuasa Nya. . . .


Dan Bening menatap Firdaus tanpa nafsu durjana.Mereka Mengagungkan Nama Nya.Mereka Mengucap Cinta Karena Nya.Tanpa ragu dengan Dosa yang akan mereka terima.Karena Allah ada dalam Hati Mereka.Menjaga jarak antar dua insan yang dimadu Cinta.Murni Suci. . . .

"jagalah Hatikami ya Rabb,berkahilah Cinta kami.KuasaMu.AdilMu.dan CintaMU.."lambat berucap tapi pasti dalam hati sang Bening.

Dan Firdaus merasakan Do'a itu.Mengusap lembuT wajahnya.Amin.Amin.Amin.Ya
Allah. . . .


Dan kini Cinta Sang Bening sang Putri Siti Hawa dan Firdaus Putra Sang Adam dalam lakon mereka.menyatu dalam Ikrar Mukmin.Iman mereka.Mengagung Nama Nya.Allah Azza Wajalla. . .

Semoga Kita dapatkan Cinta yg mengikrar atas Kuasa Nya. . . .

Amin.

Wassalamu'alakm warahmatullahi wabbarakhatuh. . .


Ku tulis ini murni tanpa ada gencatan Pikir yang memaksa.Di kurSi istimewa beranda Kosan.Bersama Tombol" Hp (blicky.Dot)teman setia. . . . .
Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa.

-novitawahyuwulandari-

Sebuah Puisi Kelakar Cinta Iblis

Pernah aku berfikir
Ketika Tuhan memberiku dua pilihan, selalu saja hanya dua.

Iblis jatUh cinta padaku, pada kebingunganku
aku ragu,
Imanku terkoyak
aku takut,
salah memiliH

dua koMponen yang mendasar. Keduanya penting. Hidup ataukah mati
sungguh piliHan yang sulit saat itu

iblis kembali datang menyatakan cintanya padaku
dengan menyembunyikan seram tampak aslinya

merubAh semua.Ajaib!
Menjadi tampan nan BerSinar. MembAwa mawar ungu kesukaanku

berbisik.BerPuisi seperti kegemaranku.

Tuhan hanya memberiku waktU 3 malam,
akupun tak mau menawar,aku pasRah
Jika aku memiliH hIdup,apakah ini jalan yang Ia RidhoiJika aku memiliH mati,apakah juga inilah kebenaran?

Ini tentang apa? Kebenaran? Keimanankah?
Iblis masiH berPuisi mengGodaku dEngan Cintanya,sampai entahkapan ending ceritanya.Sampai kini,saAt ini aku masiH belum mendapatkan jawaBan itU
Akan KucAri,
akan ku temukan dan kupiliH. Bukan berarti tanpa kau!

Mungkin kelak, Semoga....

kalau membicarakan pengorbanan orangtua untuk anak-anaknya memang sangatlah menyentuh...


orang tuaku yang hanya berpenghasilan miring selalu membuat pertimbangan yang matang dalam memanage ekonomi keluarga, selalu ingin memberikan yang terbaik untuk kami anak-anak mereka.



meskipun disisi lain mereka harus mengesampingkan kebutuhan mereka yang dapat ditunda, belajar dari itu semua seharusnya aku tak seperti "mereka" yang selalu tergantung pada pemberian orang tua tapi apalah daya usaha ku kini hanyalam mampu mendoakan kebaikan mereka. kesehatan dan ketawakalan dalam menghadapi cobaan, belajar untuk bekal masa depanku.




selalu merasakan sakit yang teramat sangat ketika mereka kesusahan, bersikeras memenuhi permintaanku yang ini dan itu...

mencoba  merasakan apa yang mereka rasakan meskipun tak bisa sepenuhnya dan bahkan tak ada setetes airmatapun aku mampu merasakan itu.


dan benar saja, aku sadar aku harus lebih dewasa dari sebayaku, aku harus belajar bisa menerima dan menutupi kekuranganku dengan potensi yang aku miliki.

membuat kedua belah mata paruh baya itu bangga melihat tetesan keringatnya tak sia-sia, meski entah kapan kening itu dapat mencium semua impianku....


disini, di hati ini yang teramat dalam ada TUHAN yang tak sekalipun aku relakan pergi, tak sekalipun aku relakan meninggalkanku.
didalam sini, di hati kecilku ada hati kedua gen yang mengaliri darahku dan aku akan selalu menjaga mereka.


do'a untuk orangtuaku: (1)

Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.
Ya Allah, berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar
atas kesayangan yang Mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka Sebagaimana mereka memeliharaku.
Ya Allah, apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka
dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.
Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu.
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir
dan Engkaulah yang Maha Pengasih Di antara semua pengasih.






“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” [Nuh:28]
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” [Ibrahim:41]

aaaamiiiin yaa ROBB

do'a 1 from :
http://www.dudung.net/artikel-islami/doa-untuk-orang-tua.html

Rumah Berdinding Mimpi

Namaku Vee, seorang remaja beruntung karena terlahir dengan segala bentuk rasa syukur. Lebih beruntung lagi aku memiliki Zaira, adikku satu-satunya yang tumbuh bak berlian seribu karat.
Kami sama !
Sama-sama pengkayal ulung. Pemimpi hebat. Perbedaannya hanya aku suka berselingkuh sedangkan Zaira tidak.
Aku dan Zaira sangatlah dekat, kedekatan kami melalui mimpi-mimpi, melalui ikatan batin dan naluri.
Ayah dan Bunda adalah dua makhluk luar biasa tangguh, mereka jarang dirumah. Bersibuk dengan kegiatan sosial mereka di lokasi-lokasi bencana. Mereka adalah Relawan, manusia hebat menurutku. Karena dengan ikhlas membantu saudara-saudara yang sedang mendapat cobaan.
Kami ikhlas, bahkan tak pernah merengek meminta mereka pulang atau menangis rindu.
Bukan berarti kami sama sekali tidak pernah rindu. Orang tua kami menitipkan kami pada lingkungan sekitar, tinggal dirumah mimpi bersama khayalan tingkat tinggi kami.
Aku dan Rara, begitu panggilan akrab untuk Zaira, selalu diajarkan bahwa ketika kita memiliki iman, ketika kita percaya Allah menghuni hati kita menjaga dengan keEsaanNya maka saat itu pula kita berada bersama orang orang mukmin.
“Kak Vee, Rara, kalaupun Ayah dan Bunda jarang di rumah, kalian jangan sedih, jangan merasa kesepian dan tidak di perhatikan …”
“…… kalian percaya, Allah itu selalu menjaga hati kita, hati bunda, hati ayah, hati kak Vee juga hati Rara jadi meskipun raga kita jauh hati dan jiwa kita selalu dalam dekapan Allah sayang, mengadulah kepada Allah jika kalian rindu”. Ya, untaian kalimat indah Bunda yang selalu Bunda ucapkan sampai kami hafal betul sampai intonasinya. Ayah dan Bunda mempercayaiku menjaga Zaira. Adalah amanah yang luar biasa. Meskipun tepatnya kami saling menjaga.
“Kak, Rara ingin berselingkuh seperti kakak ! Suara lembut dalam pengkuanku seolah merobek gendang telingaku.
Aku tak percaya !
“Rara, kamu…kamu bilang apa sayang ? heran, tetapi tetap ku jaga nada bicaraku.
“Kak, Rara ingin sekali mencicipi perselingkuhan seperti kakak, aku ingin mencoba kak !” Ah, entahlah dari mana Malaikat kecilku berfikir seperti itu. Apakah dia kagum pada kisah-kisah perselingkuhanku yang selalu aku ceritakan. “Ra, kenapa kamu ingin seperti itu, padahal setahu kakak kamu tak suka”.
Sembari ku mengusap lembut bahunya,
“Kak, Rara ingin mencoba hal-hal yang baru, bukankah kakak yang mengajarkan utu ?” timpalnya.
“Iya sayang, kamu boleh lakukan apapun hal yang kamu mau, asalkan hatimu yakin”
“Iya kak. Jadiii, Rara bolehkan berselingkuh ?” air wajahnya tampak begiu riang
“Iya sayang”
Ku daratkan ciuman sayangku dikepalanya yang berlapis kain keindahan seorang muslim.
“terimakasih kak Vee..”lenguhnya
“ya sayang, Oh ya, memangnya Rara ingin berselingkuh dengan apa ?
“Banyak kak, meskipun Rara buta dan terbatars hal yang dapat Rara lakukan, Rara akan selalu mencoba” semakin menunjukan semangat.
“Iya sayang, kamu harus tetap bersyukur dan semangat” Aku benar-benar terharu setiap kali Rara membicarakan kebutaannya, dengan penuh semangat. Rara memang memiliki kekurangan, sejak dia lahir. Bahkan Allah belum memberinya kesempatan seujung kukupun untuk melihat dunia ini.
Tapi, bagiku dia sama sekali tidak buta. Rara melihat dengan mata hatinya. Ah, entah seputih dan sebersih apa jiwanya.
Indah-Indah sekali perangi adikku itu.
Dan dari sinilah aku kagum padanya. Belum sekali pun Rara mengeluh ingin dapat melihat keindahan dunia yang selalu ia tanyakan, seperti apa Alam dan lingkungan yang selama ini menjadi guru kami tempat Ayah dan Budan menitipkan kami. Tak habis fikir bahwa seusia Rara, 11 tahun. Memiki keikhlasan yang tinggi. Namun, yang membuatku benar-benar merasa sakit adalah ketika Rara memiliki mimpi kecil yang pernah dia katakan.
“Kak, jika nanti suatu saat Rara bisa melihat yang pertama iginRara lihat adalah wajah kakak, pasti cantik sekali seperti peri di dongeng-dongeng yang sering  kakak bacakan”.
“Tapi jika memang inilah takdir Rara selamanya, Rara ikhlas. Rara dapat melihatpun sama saja. Rara tidak bisa melihat wujud Allah secara nyata. Iya kan kak ?
Rara percaya apa yang kakak bilang bahwa Allah seperti hati kita masing-masing, tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan”. Ya Allah, Malaikat apa yang kau kirimkan ini, aku benar-benar merasa beruntung diberi kesempatan untuk menjadi seorang kakak untuk Rara.

Pembicaraan seolah tak akan pernah berhenti, sepertinya malam ini mimpi kami tak juga berujung. “Kak, selama ini Rara selalu berteman biola kecil, memainkannya kapanpun Rara mau”.
‘Rara ingin lebih banyak mendengar cerita kakak, tentang apapun itu, cerita kakak selalu membawa Rara masuk kedalamnya dan rara meras sangat bahagia, Rara juga ingin mendengar kakak membaca Al Qur’an didekat Rara, sedikit-sedikit Rara hafalkan, Rara bisa menirukan kakak, iya kak Rara ingin berselingkuh dengan mereka”.
Ya Allah, apa yang harus aku perbuat?
Aku mulai mengingat perselingkuhanku. Ketika aku bosan bernyanyi, aku menyelingkuhi buku danmembaca, ketika aku bosan membaca, aku menulis. Ku selingkuhi perjalanan panjang ku dengan mimpi-mimpi hebat, menata strategi melangkah.
Kisah perselingkuhanku berjalan mulus. Meyakinkanku bahwa ini perselingkuhan halal. Sebetulnya ada kata lain yang lebih lazim untuk menamai dari pada kata “perselingkuhan” tapi, inilah aku, aku nyaman dan ini keren.
Aku tak pernah mau terikat oleh hukum apapun kecuali hukum Allah, yang ia tulis dalam Al Qur’an dan dilengkapi Al Hadist. Dan satu-satunya yang tidak akan dan tidak pernah saya selingkuhi hanyalah Allah, Dzat yang Suci.
Aku berselingkuh, hanya untuk mewarnai hari-hariku dengan perbedaan-perbedaan yang sejatinya indah. Bukan berarti tak ku miliki prinsip yang menyepadankan mimpi, keinginan dan iman. Setidaknya aku paham hal itu.

Benar, malam ini dinding-dinding rumah kami terhiasi dengan kemilau mimpi. Semua! semua hal tentang mimpi. Kami tinggal disalah satu komplek elit didaerah barat Yogyakarta. Rumah kami dibangun dengan mimpi-mimpi sepasang pengantin. Kelak rumah yang mereka bangun akan diramaikan oleh kehadiran anak-anaknya bersama mimpi-mimpi indah yang selalu datang dengan ramah.
Inilah wujud mimpi itu.
Aku, Zaira dan mimpi yang alami berbaur lembut menjadi satu.
“Melangkahlah bersama mimpi yang kamu genggam dengan penuh keyakinan sayang, ambil celah terkecil pada setiap kesempatan. Jangan pernah sia-siakan hal sekecil apapun itu’’.
Kalau yang ini kalimat pamungkas Ayah setiap kali aku dan Zaira selesai bercerita tentang mimpi-mimpi kami.
Ayah dan Bunda memang orang super. Keren.

“Rara, kamu pernah mendengar tentang orang bijak yang berkata, mimpiku adalah ketika masaku habis didunia, aku ingin persembahan yang terbaik untuk semua”.

“Pernah kak, bahkan orang yang berucap itu, selalu meyakinkan Rara pada setiap mimpi Rara”.
“Oh ya, siapa dia ? tanyaku pelan.

“Namanya Kak Vee… hehehe” Ah, Rara menghancurkan suasana, namun dengan kerenyahan nadanya suasana semakin kembal menghangat.

Semakin erat rasanya ikatan mimpi kami. Dan pada akhirnya kami terlelap dengan garis senyum hati kami menjemput mimpi bersama mimpi di rumah berdinding  mimpi.

Dilem, Desember 2010

(Puisi)

Perempuan Kereta Berkalung Senja


Lihat aku, aku perempuan Kereta
Saksikan aku Menarikan keretaku
Mengantar kemana saja yang mereka minta
Yaa, usiaku tak lagi pagi
Telah kulewati siang
Dan segera kan ku jemput senja

Lihat aku, aku perempuan tua
Saksikan aku yang setiap gerakku tergantung beratus nyawa
Yang siap kapan saja kujerumuskan pada ajal
Aku bukan malaikat

Catatan Pencangkokan Hati

 

oleh Novita Wahyu Wulandari pada 06 Januari 2011 jam 14:46
"Ah, masa bodo dengan semua yang mereka katakan dan mereka lakukan, asal tak berdampak buruk pada saya"

yaa, seharusnya sedikitpun saya tak merasakan pesakitan hati yang membuat saya harus mencangkoknya. Dengan KesaBaran akan rasa Ikhlas, dan Keikhlasan berdasarkan iman.

Ini takdir, kita tak bisa merubAh secAra total sesuai harapan, tapi bisa memperbaiki :

tentang SaBda Nya , Bahwa Dia takkan merubah Nasib Hamba Nya kecuali hamba itu sendiri yang mau berusaha.

Oke, juga catatan kecil ini :
setiap perubahan sikap manusia harus datang melalui pengertian dan penerimaan dari dalam. Manusialah satusatunya ciptaan yg dikenal dapat membentk ulang dan mencetak ulang dirinya sendiri dengan mengubah sikapnya, kata John Waxwell.

So, kesimpulannya semua berawal dari diri kita sendiri dan berimbAs pula untUk kita. adil!

cara hemat pulsa

Cara Hemat Pulsa       
Tarif ponsel naik memang menyesakkan dada. Namun ‘membuang' ponsel jelas tak mungkin dilakukan. Ponsel telah menjadi salah satu perangkat pendukung terpenting aktivitas sehari-hari. Sungguh menyebalkan jika tarifnya terus menanjak. Mungkin beberapa hal berikut bisa dilakukan untuk mensiasati agar pulsa tak menggelembung.
1. Ganti ke Pasca Bayar
Bagi yang masih memakai pra bayar segeralah beralih. Tak perlu khawatir harus berganti nomor. Sekarang hampir semua operator memberi kemudahan migrasi. Cukup datang ke kantor pusat layanan operator. Tarifnya jauh lebih murah. Sekedar contoh, tarif percakapan kartu Matrix pada jam sibuk (08.00 -22.00 WIB) per menit ke PSTN Rp. 503, 75 ; ke nomor sesama Indosat Rp. 812,5 ; dan ke seluler operator lain Rp. 910. Sementara pada Mentari pada waktu yang sama per menitnya ke PSTN Rp. 816 ; ke nomor sesama Indosat Rp. 1500 ; dan ke seluler operator lain Rp. 1713.

Bahkan belum lama ini Telkomsel dan Indosat meluncurkan paket kartu pasca bayar yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Bila jeli memilih, Anda bisa menikmati tarif yang lebih ekonomis lagi. Ada tiga paket dari Telkomsel yaitu: free roaming, free 150 SMS, dan free Abonemen. Sementara Indosat mengeluarkan paket Matrix bebas roaming dan free abonemen.
2. Kurangi Menelepon Pada Jam Sibuk Bersyukurlah bagi pelanggan operator yang menerapkan tarif flat. Tak dibedakan argo pulsa antara siang atau malam. Pada kartu pra bayar hanya Simpati dan IM3 Smart yang tidak menggunakan tarif flat. Sedangkan untuk kartu pasca bayar, hampir semua operator membedakan tarif percakapan pada peak hour dan offpeak/ hari libur & raya. Rata-rata tarif percakapan pada jam sibuk per menitnya lebih mahal hingga 25 persen.
3. Gunakan SMS dan Layanan SMS Gratis
Paling mahal tarifnya ‘cuma' Rp. 350. Sedangkan SMS internasional Rp 500. Komunikasi juga tak kalah asyik dibanding menelepon. Jika tak harus menelepon lebih baik pakai layanan SMS. Apalagi kini tak terbatas hanya 160 karakter. Tentu Anda harus mengaktifkan fitur ‘long messages' pada ponsel Anda. Jika sedang selancar internet, manfaatkan layanan SMS gratisan. Anda bisa menggunakan layanan dari sms.ac, yahoo2SMS,atau mtnsms.com. Di paket kartu Halo Anda bisa SMS gratis sebanyak 150 kali. Lumayan kan? 


4. Mulai Membiasakan Diri Dengan Layanan MMS
Ini lebih asyik lagi. Pesan bisa berupa gabungan suara, gambar, dan kata-kata sekaligus. Tak perlu khawatir dengan keterbatasan karakter. Sekali kirim bisa ribuan karakter. Dijamin uneg-uneg saat ‘curhat' bisa tertampung semua hanya dengan beberapa kali kirim MMS. Tarifnya paling mahal hanya Rp. 1250 per MMS. Bisa dihitung lagi dengan pasti. Bila menelepon pasti tidak akan terasa. Tahu-tahu pulsa jebol.
5. Mainkan Konten Ponsel
Pas sendiri atau berada di tempat yang ‘asing', pasti Anda sering cari-cari kesibukan. Kirim SMS atau menelepon biasanya menjadi pilihan pertama. Kalau sudah begitu pulsa pasti kedodoran. Tentu Anda tak mau kan? Untuk menghilangkan rasa suntuk, sudah saatnya isi ponsel dipakai semaksimal mungkin. Koleksi games dan ringtone bisa dimainkan. Agar tak membosankan rajin-rajinlah mengganti atau menambah koleksi itu. Biar tak ada lagi istilah bengong dan iseng menelepon teman setiap saat dimanapun Anda berada.
6. Manfaatkan layanan download gratis
Jangan terlalu banyak ‘korbankan' pulsa Anda untuk download games, ringtone, wallpaper. Kalau ada yang gratisan kenapa tidak. Memang sih Anda akan masih dibebani tarif akses data GPRS. Tetapi jangan terlalu khawatir sebab lumayan murah, rata-rata hanya Rp.25 per kilobite. Bahkan Mobile-8 cuma Rp. 5 per kilobite. Sedang harga konten gratis. Kunjungi saja situs semacam Tagtag.com. Koleksinya pun lumayan lengkap. Minimal bila tertarik pada konten yang disediakan content provider jangan buru-buru beli. Cari saja terlebih dulu di situs gratisan itu.


Note : hooo karena saya orang yang sangat boros pulsa :)
---------
sumber : telset magazine 
http://www.dudung.net/artikel-bebas/cara-hemat-pulsa.html

Jumat, 12 Agustus 2011

Sajak Semut Merah : 05 Desember 2010


Batang telah merapuh merasakan kering dedaunan ini
Pijakan kakiku seolah merontokkan tulang reranting
Setiap Teriak Perintahku, pada Pasukankupun Seolah melayukan akarakar
sesampai tak kuasa lagI menjalar

PeRsatu dari baGian pohon ini mati, mengantar pula pada ajal keseluruhan jiwa pepohonan

ini berbeda. Tak seperti biasa yang kulihat meraksasa berkepala hIjau meneDuhkan sesampai gelap untuk kemungilanku

Bukan karena aku!
Tak mungkin. Aku hanya titik merah yang merayap tanpa melukai nya. Jangan salahkan aku!

aku berkisah, bukan puisi belaka

Jemariku tak segemulai yang dulu,
kegagalan metamorfosa yang memburuk
membangun stimulus baru
tetapi kesalahan fatal pada enzim tindak langkahku

Aku ini siapa?
Bukan, Bukan binatang jalang yang oleh chairil anwar berlaku pada aku

Bukan juga Nabi, yang oleh sekelompok orang bodoh mengaku akuinya

ini aku!
Aku, seorang pemuda tampan dengan hidung mancung menawan menatapmu,
melihat dari sisi ke sisi, antar sudut. Dan ku kalikan antara sisi dan sisi hingga sempurna berbentuk seorang gadis. Itu kamu!

Ini aku, Membawakan warnawarni polkadot cinta tiada berujung


dimana titik temu? Seolah kita lupa bahwa ini garis sejajar
abstrak...

Renrantingan berjatuhan jugalah,
ketika asam asam menghujan memberi sengir rasa cinta
besipun tak kuasa menjaga kilaunya
semua berkarat, terinfeksi keasaman hujan yang dikata reaksi kimia


puisi cinta.
28 januari 2011

Bumi kepada Hujan



Sajak ke 2, setelah normalnya saya!
Enjoy it!

Seperti biasa, Bacalah tanpa mengucap, nikmati tanpa mencela dan tinggalkan jika kamu tak suka!

###


Bumi kepada Hujan

Dear Hujan,

saya bumi, terimakasih telah membantu saya menghijaukan sketsa-sketsa keindahan yang saya minta

Tapi, meraung disana!
Menangis disini.
Seolah poriku tak lagi miliki fungsi.

Mereka meneriakimu, mencela memaki

Saya Bumi, Berfikir keras dalam bodohku?
Tanpa memihak mengadilimu, menelanjangimu dalam hina beranak pinak
sampai, sebejat itukah kamu?
Tidak, Tidak. Kamu sangat baik.
Salahkan saya jika keadilan membuatmu mati tertelan.

Saya bumi, Ingin sekali menyerukan "Hujan adalah teman, satu aliran nafas dari tangan Pemegang Kesempurnaan"
siapa saya. Saya hanya bumi. Menerima pasRah pemogokan budak makhluk-makluk berhati.


Taukah kamu hujan, tanpamu saya akan kering kerontang, tak mungkin setampan sekarang.
Taukah kamu hujan,
kamu tak pernah datang berlebihan

saya bumi, dalam pagutan pelukan makhluk berhati yang sama sekali tak mengerti apa itu 'FUNGSI'

Hujan, datanglah mengantri pada matahari. Tetap pada hak jalur yang kamu miliki. Janan, Jangan kamu rebut hak matahari. Seperti makhluk berhati itu berebut tak kenal maut.

Saya bumi, memintamu hujan temani saya, temani saya meski kamu tak tampakkan diri.

KTA, 12/02/2011

Ikhlas Untuk Memaafkan


Ikhlas memaafkan kesalahan  orang lain adalah suatu perbuatan yang tidak mudah, apalagi jika kesalahan yang dibuatnya adalah suatu kesengajaan untuk menyakiti hati kita. Tapi percayalah keikhlasan kita memaafkan orang yang berbuat salah pada kita akan membuat kita lebih tenang dalam menjalani kehidupan ini.
Sembilan tahun yang lalu aku adalah seorang ibu muda yang masih belajar untuk mengendalikan emosi dalam menjalani hidup berumah tangga. Aku dikaruniai seorang putri. Kami tinggal disalah satu kompleks perumahan yang rata2 dihuni oleh pasangan muda yang masing2 juga punya anak yang sebaya.

Mungkin ada saja orang yang selalu merasa lebih kaya, lebih alim, dan lebih pintar dari kita. Aku adalah orang yang bisa dibilang disepelekan oleh salah satu tetangga. Sering tahu2 diam dan nggak mau menyapa tanpa tahu aku salah apa, dan anakku selalu menangis jika bermain dan disitu ada anaknya dia.
Kubesarkan hati untuk selalu menyapanya, memberinya sesuatu untuk menghilangkan kebenciannya meski aku tak pernah tahu apa yang membuatnya marah atau membenciku, berdoa adalah kunci kekuatan hatiku, karena aku tahu Allah itu tidak pernah tidur, Allah maha melihat, juga maha mendengar.
Kadang aku bertanya pada diriku sendiri mungkinkah karena aku termasuk orang yang tidak mampu saat itu, tapi sudahlah kukubur semua prasangka burukku,karena aku nggak mau prasangkaku akan menjadi bumerang padaku dan keluargaku. Aku hanya yakin satu hal bahwa aku masih punya Tuhan yang tidak pernah meninggalkanku yang selalu akan mendengar doa2 setiap hambanya.
Waktu terus berlalu, dan Tuhan pun menjawab doaku. Suatu hari dia datang dan meminta maaf padaku. Meski aku tahu mungkin masih ada perasaan malu untuk mengakui kesalahannya. Aku rasanya berada di ujung langit yang begitu tinggi, karana aku telah menundukkannya dengan dia datang ke rumah dan mengucap kata maaf di depanku.
Semula susah sekali melupakan begitu saja kesalahan2 dan sikap2 nya yang selalu menyepelekanku apalagi terhadap anakku. Meski sampai sekarang aku tak pernah tahu apa yang membuatnya bersikap begitu. Apakah karena dia merasa lebih dan lebih di bandingkan aku, aku tak pernah menanyakannya. Dan bagiku itu tak perlu kutanyakan.
Kutanggapi permintaan maafnya dengan senyuman, meski dalam dadaku berkecamuk perasaan yang tidak karuan, antara ya dan tidak. Karena sembilan tahun bukanlah waktu yang singkat untuk kita bersabar menghadapi kelakuannya padaku dan anakku.

Untuk memunculkan keikhlasan dalam diriku tidaklah mudah. Beberapa malam susah pejamkan mata, susah khusyuk dalam sholat. Kusembunyikan p erasaan gundahku dari pandangan suamiku. Sampai suatu hari kusadari bahwa aku harus benar2 ikhlas memaafkannya, baru kurasakan ketenangan dalam hidup. Kuhilangkan perasaanku yang merasa menang atas permintaan maafnya padaku.
Aku yakin jika kita selalu ikhlas memaafkan kesalahan orang lain, kita akan selalu menemukan kemudahan, paling tidak untuk ketenangan batin kita, agar tidak selalu diselimuti oleh dendam.
Dan satu yang paling penting adalah kekuatan doa dan kesabaran adalah kunci dari keikhalasan untuk memaafkan setiap kesalahan.


adapted from; http://www.resensi.net/1022/2011/06/

Beberapa Ibu tangguh yang hanya ada disini?

Entah,
aku juga lupa kapn pertama kali aku tinggal disini. Dikosan ini,
"SUmcost"


hingga saat ini sudah memasuki tahun ke enam,
ah rasanya baru kemarin aku datang dengan begitu lugunya dengan kepolosan.
Ternyata sudah selama ini, sampai aku mengerti setiap detil rumah ini. Adalah saksi kokoh kejadian kejadian yang mungkin tak sempat terekam otakku.



Kasih sayang seorang kakak, persahabatan, konflik, tawa dan canda juga semua aspek siklus hidup bersama.


Inilah kenangan:

Dikota kecil ini aku banyak sekali mengenal orang-orang yang sebelumnya sama sekali tak terbayang.
Dari petugas parkir, tukang becak, fotocopy, penjaga warnet bahkan sampai pedagang sayur keliling sudah hafal betul dg aku.

Hahaa saking lamanya aku kos disini..

Juga Ibu-ibu tanguh yang sampai hafal detil denganku.
Aku menemukan ketulusan itu, ketulusan seorang ibu.
Ketulusan dan semua ketulusan mereka....
beberapa ibu itu, ibu tangguh yang selalu melengkapi harihariku ...


*Ibu tangguh pertama yang tak pernah akan aku lupakan adalah ibu pemilik kos ku, seorang janda beranak tiga yang mampu melakukan apapun, mau bekerja apapun kasar atau lembut bukanlah ukuran baginya. Kasih sayangnya yang menganggap kami layaknya anak sendiri, tanggung jawab besarnya yang tak pernah membuatnya surut untuk mewakili orang tua kami. Aku mencintai dia, aku mencintai karena cintanya...

*Ibu dari temanku adalah ketangguhan kedua yang aku dapatkan, aku tak begitu dekat dengan teman SMP ku itu, tp aku sangat dekat dengan ibunya, peramah, penasehat, senyum keanggunan seorang perempuan adalah dia, ketulusan yang ia pancarkan.

*ibu tua petugas parkir disalah satu toko besar di barat kosanku yang juga berperan dalam memberi warna dalam hidupku, senyum sapanya setiap siang. Siangku akan terasa kurang tanpa melihat senyumnya.

*ibu pemilik kosan samping kosku, yang biasa aku panggil mami yang heboh dan periang.
Aneh tapi nyata itulah dia.

*ibu pemilik toko dekat warnet depan kosanku, yang sibuk menanyai ini dan itu ketika aku mampir ke tokonya.

*ibu pemilik warung lotek yang setiap hari aku rampok kelezatan lotek dan aneka gorengannya yang selalu eksis dengan banyolanyya.



Yaaaaah, masih banyak ibu ibu lain yang membuat aku belajar dari mereke, tanpa terpaksa tapi dari sebuah ketulusan.
Aku sangat mengagumi seorang ibu yang berjiwa anggun bukan berarti lemah, aku mencintai mereka. Mereka sangat mengenalku karena aku mau mengenali mereka.


Ini adalah kelebayanku karena ibu ibu itu. Hahhahhaaa

Hati dan Apel

Kita ini satu kumpulan dalam sebuah ekosistem bernama dunia. Pun kumpulan itu kemudian terbagi-bagi dalam kumpulan selanjutnya bertajuk negara. Negara itu selanjutnya, demi kemudahan untuk mengatur semuanya. Dibentuklah bagian-bagian kecil di dalamnya.
Kita mengenal kumpulan-kumpulan kecil dalam kehidupan kita. Bertetangga, lingkungan kerja, sekolah dan lainnya pula. Di tengah-tengah kumpulan itu pun satu sama lain saling menjalin hubungan. Baik itu pertemanan, persahabatan, atau yang lebih dekat lagi, ialah persaudaraan. Meskipun darah tak menjalinkan hubungan kita. Namun, seringkali hubungan-hubungan itu begitu kentalnya, hingga entah mengapa, bisa mengalahkan kekentalan tetesan darah.
Apalah yang kita harapkan dari sebuah hubungan kawan..? Tentu ketulusan adalah satu hal spesifik yang kita tuntut dari siapa yang kita sayang, sekaligus nampak dalam pikiran kita, bahwa ia pun menyayangi kita. Bisa jadi, ada di antara kita yang merasa telah sepenuh hati berusaha membuktikan ketulusan itu dengan tindakan, sikap dan kata-kata kepada siapa yang dicintainya sebagai apapun dalam hidupnya. Sehingga ia merasa sudah sepantasnya mendapatkan perlakuan yang sama sebagai balasan dari yang dicintainya itu. Mungkin.. Kebanyakan kita merasakan hal yang sama. Betapa senang dan bahagianya, jika harapan kita itu wujud dan memang dihadirkan dengan kesungguhan yang sama dari orang yang kita cintai. Tentu itu rasa yang luar biasa.
Betapa berharganya sebuah cinta yang melingkupi hubungan pertemanan, persahabatan dan persaudaraan. Menyejukkan setiap hati yang bernaung di bawahnya. Melembutkan jiwa setiap insan yang berasik-asik di dalamnya. Kemudian pribadinya membening dengan kesetiaan yang teraplikasi nyata dalam seluruh gerak-gerik dan perilakunya terhadap siapa yang dicintainya itu. Perhatian, pemakluman, teguran penuh cinta, mengingatkan dengan sayang, dan memberitahu sepenuh sayang. Maka hati kita kala itu, adalah sebuah kristal jernih yang seketika ada debu, sekejap kemudian, telah hilang oleh kesucian cinta kasih dan sayang.
Tetapi, kemanusiaan kita ini. Kadang merupakan jiwa-jiwa pelupa. Sesekali, hatinya goyah oleh setitik kerapuhan yang tumbuh seiring ketangguhan akal yang Allaah karuniakan. Bahkan insting kita sangat peka menangkap ‘ketidakbenaran’ nun jauh di depan sana, sekalipun itu terjadi dalam satu ruang bernama ‘rahasia’. Kemudian betapa, rasa penasaran, untuk menemukan kebenaran yang kita inginkan, kemudian menghalangi kita dari sebuah sifat para orang shalih yang seringkali kita dengar. Apa itu.. Husnudzan, bersangka baik. Seketika kesungguhan kita untuk mencintai, terkalahkan oleh keinginan menemukan ‘cela’ pada saudara kita. Bahkan kita melakukan itu di belakang, layaknya seorang keji yang menikam mangsanya dengan sikap pengecut.
Tak banyak yang mampu menikam jika bukan karena sedikit rasa ‘tidak suka’ yang ada dalam dadanya. Sesungguhnya hati itu sedang sakit karena rasa tidak sukanya. Kemudian ketika ia berusaha mencari titik kesalahan pada diri yang tidak disukanya itu. Sesungguhnya pula ia sedang memperparah sakitnya. Seperti sebuah luka yang kemudian disiramkan padanya air keras. Ia menambahkan nyeri yang perih pada hatinya.
Jika hati itu buah apel. Buah apelnya telah berisi ulat. Ketika tumbuh prasangka tidak baik pada hatinya, maka ulat itu mulai menggerogoti apel sedikit demi sedikit. Kemudian hati itu menggerakkan pikir dan raganya untuk mengorek-ngorek kesalahan yang ada dalam sangkaannya. Maka ulat-pun telah menghabiskan apel. Hingga hati itu gelap, tertutup benci pada seseorang yang mungkin awalnya kita sayang atau kita hormati.

Sekali lagi.. Jiwa kita memang jiwa yang pelupa. Sedangkan janji dan jaminan surga, telah diberikan kepada seorang shahabat pada zaman Rasuulullaah Muhammad, yang tak pernah menjadi khalifah. Namun, ia kan berada di surga bersama ‘Ali, Abu Bakar, Ustman dan Umar. Jaminan surga yang dimaklumatkan oleh Rasuulullaah dalam satu waktu shalat. Jaminan surga, yang kemudian diceritakan dalam shirah, didapatkannya karena membersihkan hatinya dari prasangka kepada semua orang yang ditemui dari pagi hingga malam hati. Sehingga kebencian tidak tumbuh dalam hatinya.
Jaminan surga itu, memang sebuah bintang terang yang berada di ujung impian kita. Namun, adakah apel yang keropos dimakan ulat, akan sampai di rak makanan di supermarket terbaik..??
Hiks.. Duhai hati.. Jadilah apel yang segar. Singkirkan ulat dari celah-celah kulit dan dagingmu.


adapted from :http://putrigobel.com/hati-dan-apel.html#more-540