sahabat adalah ini dan itu, adalah ini dan adalah itu.
yang terpenting sahabat selalu ada dalam hati ini, menemani pengisi hati yang lain. takkan kubiarkan pergi.
ini tentang sahabat-sahabatku, belum lama kami saling mengisi kebersamaan, baru beberapa bulan terakhir. tapi Tuhan berkehendak lain, dalam waktu yang sesingkat itu menjodohkan kami dalam eratnya kasih sayang persahabatan. bukan mau menuntut atau meminta lebih, tapi kenapa baru sekarang?
kenapa dipenghujung perpisahan kami, meninggalkan jenjang SMA?
ini terlalu menyakitkan, TUHAN...
kami sudah terlalu dekat, tak mengenal kata kadang-kadang. kami bukan sahabat yang kadang-kadang lagi, tapi kami benar-benar bersahabat dengan izin Mu dan ketulusan hati kami...
mereka adalah : Rega Prasetyo : seorang jenius sederhana, perperilaku baik dan ramah perangainya...
aku menganggap dia seperti adikku, aku kagum dengan semangat belajarnya, dengan semua kebaikan yang ia miliki. tak pernah menonjolkan diri meski sebenarnya pantas.
tapi, dalam urusan cinta mungkin tuhan belum mengizinkannya untuk memikirkan hal ini, Tuhan memberinya kesempatan yang luas untuk benar-benar fokus dengan cita-citanya. membanggakan!
harapanmu sangat besar, semoga ALLAH memudahkanmu menggapai harapan itu :0
Anita sari: sosok perempuan cantik yang sangat hoby tertawa :) belum lama kami benar-benar dekat, kedekatan kami berawal dari bimbingan belajar :)
setelah itu kami selalu bersama, sudah begitu banyak hal yang kami bagi, berbagi tentang perjalanan hidup dengan penyikapan masing-masing, ah rasanya semua ingin aku tulis tentang dia. tapi benar-benar sulit untuk merangkainya. aku sangat mencintai mereka. itu yang terpenting!
dan yang ketiga adalah Rizky Bareta Kusuma: putih dan tinggi itu ciri fisiknya, supel. loyal! tapi agak plinplan.
agak belum bisa menyikapi apa yang seharusnya dia lakukan, tapi itulah dia apa adanya.
suatu saat juga pasti bisa bersikap:)
dia baik, baik dengan siapapun yang ia mau.
hanya itu, yang baru bisa aku ceritakan tentang tiga sahabatku yang penuh loyalitas. tanpa kadang-kadang.
aku menyayangi kalian seperti kalian menyayangiku, tau tentang kalian seperti kalian tau tentang aku, mengerti kalian seperti kalian megerti aku :)
jika kelak jarak memisahkan kita, ALLAH ada dihati kita masing-masing, mendekatkan kita dengan do'a-do'a yang kita kirim...
kelak jika kita terpisah dan suatu saat kita bertemu lagi, mungkin telah mengubah keadaan tapi takkn merubah keindahan persahabatan kita :)
tersadar ku dari khilafku
bersujud memohon ampunan
atas segala dosa-dosaku
yang telah lelahkan hatiku *courtesy of LirikLaguIndonesia.net
kebesaranmu ya Allah
kasih sayang dan rahmat-Mu
dalam sadar ku terlupa mengucap syukur
dalam sujud ku berdoa
dalam tangis ku menyesal
Astaghfirullah bukalah pintu taubat-Mu
entah kapan ajal menjemputku
mungkin esok hanya Kau yang tahu
mungkin usiaku tak cukup lagi
untuk hapuskan segala dosaku
kebesaranmu ya Allah
kasih sayang dan rahmat-Mu
dalam sadar ku terlupa mengucap syukur
dalam sujud ku berdoa
dalam tangis ku menyesal
Astaghfirullah bukalah pintu taubat-Mu
aku hina dan tak pantas memohon ampunan
tapi hanya Engkau tempatku untuk meminta ooh
kebesaranmu ya Allah
kasih sayang dan rahmat-Mu
dalam sadar ku terlupa mengucap syukur
dalam sujud ku berdoa
dalam tangis ku menyesal
Astaghfirullah bukalah pintu taubat-Mu
dalam sujud ku berdoa
dalam tangis ku menyesal
Astaghfirullah ampunkan semua dosaku
lagi pengen share tentang pusingnya jadi anak kelas XII SMA niiiih, bejibun persiapan buat memenangkan UN 2012. do'akan aku yaaa
semoga tidak sekadar lulus saja tapi bawa kebanggaan dan prestasi, aaamiiin
hmmm, selain memantapkan usaha dan mengilhami ibadah ni yaaa kita juga harus memperbaiki sikap-sikap kita looooh, yeah sedikit tips nih buat teman-teman yang mau UN :)
pertama kita itu musti belajar sabar dan ikhlas, keinginan dan harapan yang kita minta itu nggak selalu instan tercapai, semua membutuhkan proses dan pendakian-pendakian kecil yaitu suatu usaha yang maksimal kalau kita mengharapkan hasil yang maksimal juga. yang jelas sabar dan ikhlas itu akan membawa dampak pada sikap kita, yang tadinya suka sedikit-dikit marah, mencela, mencemooh ketika orang lain salah kepada kita lambat laun akan tercipta suasana yang dammai. Berawal dari suasana yang damai itulah akan tercipta ketentraman dalam hati, bukankah ALLAH itu menyukai sesuatu yang baik dan damai yaa?
okkay, untuk selanjutnya marilah kita saling maaf memaafkan.. memberi maaf kepada siapaun yang sekiranya pernah melakukan kesalahan kepada kita, eits jangan bilang memaafkan itu hal yang sulit! mudah kok asalkan kita ikhlas:)
dan Rosululloh SAW bersabda :“Barangsiapa pernah melakukan kezaliman terhadap saudaranya, baik menyangkut kehormatannya maupun sesuatu yang lain, maka hendaklah dia minta dihalalkan darinya hari ini, sebelum dinar dan dirham tidak berguna lagi (hari kiamat). (Kelak) jika dia mempunyai amal saleh, akan diambil darinya seukuran kezalimannya. Dan jika dia tidak mempunyai kebaikan (lagi), akan diambil dari keburukan saudaranya (yang dizalimi) kemudian dibebankan padanya.” (H.R. Al-Bukhari)
kita juga harus meminta maaf hlo sama hati kita, diri kita yang sering kita dzalimi
yukyuuk kita meminta maaf dan memberi maaf:)
so. setelah kita ikhlas, sabar dan saling memaafkan apa lagi ya yang harus kita lakukan agar semuamuanya menjadi lebih baik dan CLEAN UP deh...
yang jelas antara hati dan sikap itu harus seimbang supaya kita tenang dan bisa fokus sama apa yang sedang kita lakukan..
hhehehe, baru bisa kasih tips semacam itu siih, lain kali disambung lagi deh :p
okkay, back to topic...
pusingnya jadi anak kelas XII itu kurang bisa bagi waktu, ada bimbel, ngerjain tugas sekolah dan seabreg kegiatan penunjang lulus UN.
masalahnya siii ada dalam diri kita masing-masing ya... tapi kadang aku mikir bosen juga kalo kegiatan cuma belaaaaaaaajaaaar dan belajar, waktu buat refreshing itu minim banget deh! tapi harusnya aku bersyukur banget masih bisa sekolah sampai SMA, hoiii es em a lho? banyak kan sodara kita yang SD aja terkadang biaya seret... yaah kemana sih si BOS itu? selalu ngerasa iri sama temen-temen yang bisa bersyukur, menerima keadaan dengan sangat lembut. ahhh, ini pemebelajaran baru buat aku. aku selalu mengingat ajiaji dari orang tuaku dari mamak dan bapak yang keningnya mulai mengerut kayu, yang tangnnya mulai bercerita tentang perjuangan hidup mereka... uuh, kalau udah bicara sampai sini rasanya malu deh, punya orang tua sesabar itu kok akunya kaya ginii siih: bangun dong phiinep! udah dulu deh nglantur ku mau belajar lagiii bye bye:).....
Dan Kuatkan aku saat ku temui Ringkih pada Karya ku......
(-novitawahyuwulandari-)
Menjadi seorang yang konsisten memang masih menjadi impian saya. Sempurna!
Peselingkuhanku menyelingkuhi apapun yang saya mau terkadang menyeret saya menjadi seorang pengecut. Saya mengakui.
Saya ingin Binar. Memberikan kesempurnaan keindahan pada 'keindahan yang cacat'. Tapi apa kau percaya kesempurnaan ditangan manusia?
Saya(calon) Penulis, Penghayal ulung bersama mimpi-mimpi yang saya torehkan pada lembar lembar keabadian.
Saya(calon) penulis, Peselingkuh hebat yang penuh kisah fantasi. Jangan berfikir ini bohong!
Ini mimpi, mimpi seorang pemimpi kelas kakap bukan penulis kelas teri.
Kamu tau? Menjadi diri sendiri yang murni tanpa adanya kontaminasi pihak lain adalah kefatalan pemikiran.
Kita boleh menjadi diri kita sendiri. Apa adanya. Tapi bukan 'sok' mampu berdiri sendiri.
Ketidaklayakan yang saya akui adalah ketika saya berhenti bermimpi dan berhenti menulis. Ini bunuh diri.
Tetaplah bermimpi, tetap berselingkuh mengusir penat diri, tetap menulis agarkita tak mati!
Bersama sapuan Kerinduan akan ketentraman yang menuntun saya, kan gapai mimpi" sempurna yang saya toreh. Kali ini saya tak mau mengalah kepada keluh kesah, yaa lupakan mereka sekarang juga. Titik!
Namaku Vee, seorang remaja beruntung karena terlahir dengan segala bentuk rasa syukur. Lebih beruntung lagi aku memiliki Zaira, adikku satu-satunya yang tumbuh bak berlian seribu karat.
Kami sama !
Sama-sama pengkayal ulung. Pemimpi hebat. Perbedaannya hanya aku suka berselingkuh sedangkan Zaira tidak.
Aku dan Zaira sangatlah dekat, kedekatan kami melalui mimpi-mimpi, melalui ikatan batin dan naluri.
Ayah dan Bunda adalah dua makhluk luar biasa tangguh, mereka jarang dirumah. Bersibuk dengan kegiatan sosial mereka di lokasi-lokasi bencana. Mereka adalah Relawan, manusia hebat menurutku. Karena dengan ikhlas membantu saudara-saudara yang sedang mendapat cobaan.
Kami ikhlas, bahkan tak pernah merengek meminta mereka pulang atau menangis rindu.
Bukan berarti kami sama sekali tidak pernah rindu. Orang tua kami menitipkan kami pada lingkungan sekitar, tinggal dirumah mimpi bersama khayalan tingkat tinggi kami.
Aku dan Rara, begitu panggilan akrab untuk Zaira, selalu diajarkan bahwa ketika kita memiliki iman, ketika kita percaya Allah menghuni hati kita menjaga dengan keEsaanNya maka saat itu pula kita berada bersama orang orang mukmin.
“Kak Vee, Rara, kalaupun Ayah dan Bunda jarang di rumah, kalian jangan sedih, jangan merasa kesepian dan tidak di perhatikan …”
“…… kalian percaya, Allah itu selalu menjaga hati kita, hati bunda, hati ayah, hati kak Vee juga hati Rara jadi meskipun raga kita jauh hati dan jiwa kita selalu dalam dekapan Allah sayang, mengadulah kepada Allah jika kalian rindu”. Ya, untaian kalimat indah Bunda yang selalu Bunda ucapkan sampai kami hafal betul sampai intonasinya. Ayah dan Bunda mempercayaiku menjaga Zaira. Adalah amanah yang luar biasa. Meskipun tepatnya kami saling menjaga.
“Kak, Rara ingin berselingkuh seperti kakak ! Suara lembut dalam pengkuanku seolah merobek gendang telingaku.
Aku tak percaya !
“Rara, kamu…kamu bilang apa sayang ? heran, tetapi tetap ku jaga nada bicaraku.
“Kak, Rara ingin sekali mencicipi perselingkuhan seperti kakak, aku ingin mencoba kak !” Ah, entahlah dari mana Malaikat kecilku berfikir seperti itu. Apakah dia kagum pada kisah-kisah perselingkuhanku yang selalu aku ceritakan. “Ra, kenapa kamu ingin seperti itu, padahal setahu kakak kamu tak suka”.
Sembari ku mengusap lembut bahunya,
“Kak, Rara ingin mencoba hal-hal yang baru, bukankah kakak yang mengajarkan utu ?” timpalnya.
“Iya sayang, kamu boleh lakukan apapun hal yang kamu mau, asalkan hatimu yakin”
Ku daratkan ciuman sayangku dikepalanya yang berlapis kain keindahan seorang muslim.
“terimakasih kak Vee..”lenguhnya
“ya sayang, Oh ya, memangnya Rara ingin berselingkuh dengan apa ?
“Banyak kak, meskipun Rara buta dan terbatars hal yang dapat Rara lakukan, Rara akan selalu mencoba” semakin menunjukan semangat.
“Iya sayang, kamu harus tetap bersyukur dan semangat” Aku benar-benar terharu setiap kali Rara membicarakan kebutaannya, dengan penuh semangat. Rara memang memiliki kekurangan, sejak dia lahir. Bahkan Allah belum memberinya kesempatan seujung kukupun untuk melihat dunia ini.
Tapi, bagiku dia sama sekali tidak buta. Rara melihat dengan mata hatinya. Ah, entah seputih dan sebersih apa jiwanya.
Indah-Indah sekali perangi adikku itu.
Dan dari sinilah aku kagum padanya. Belum sekali pun Rara mengeluh ingin dapat melihat keindahan dunia yang selalu ia tanyakan, seperti apa Alam dan lingkungan yang selama ini menjadi guru kami tempat Ayah dan Budan menitipkan kami. Tak habis fikir bahwa seusia Rara, 11 tahun. Memiki keikhlasan yang tinggi. Namun, yang membuatku benar-benar merasa sakit adalah ketika Rara memiliki mimpi kecil yang pernah dia katakan.
“Kak, jika nanti suatu saat Rara bisa melihat yang pertama iginRara lihat adalah wajah kakak, pasti cantik sekali seperti peri di dongeng-dongeng yang sering kakak bacakan”.
“Tapi jika memang inilah takdir Rara selamanya, Rara ikhlas. Rara dapat melihatpun sama saja. Rara tidak bisa melihat wujud Allah secara nyata. Iya kan mak ?
Rara percaya apa yang kakak bilang bahwa Allah seperti hati kita masing-masing, tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan”. Ya Allah, Malaikat apa yang kau kirimkan ini, aku benar-benar merasa beruntung diberi kesempatan untuk menjadi seorang kakak untuk Rara.
Pembicaraan seolah tak akan pernah berhenti, sepertinya malam ini mimpi kami tak juga berujung. “Kak, selama ini Rara selalu berteman biola kecil, memainkannya kapanpun Rara mau”.
‘Rara ingin lebih banyak mendengar cerita kakak, tentang apapun itu, cerita kakak selalu membawa Rara masuk kedalamnya dan rara meras sangat bahagia, Rara juga ingin mendengar kakak membaca Al Qur’an didekat Rara, sedikit-sedikit Rara hafalkan, Rara bisa menirukan kakak, iya kak Rara ingin berselingkuh dengan mereka”.
Ya Allah, apa yang harus aku perbuat?
Aku mulai mengingat perselingkuhanku. Ketika aku bosan bernyanyi, aku menyelingkuhi buku danmembaca, ketika aku bosan membaca, aku menulis. Ku selingkuhi perjalanan panjang ku dengan mimpi-mimpi hebat, menata strategi melangkah.
Kisah perselingkuhanku berjalan mulus. Meyakinkanku bahwa ini perselingkuhan halal. Sebetulnya ada kata lain yang lebih lazim untuk menamai dari pada kata “perselingkuhan” tapi, inilah aku, aku nyaman dan ini keren.
Aku tak pernah mau terikat oleh hukum apapun kecuali hukum Allah, yang ia tulis dalam Al Qur’an dan dilengkapi Al Hadist. Dan satu-satunya yang tidak akan dan tidak pernah saya selingkuhi hanyalah Allah, Dzat yang Suci.
Aku berselingkuh, hanya untuk mewarnai hari-hariku dengan perbedaan-perbedaan yang sejatinya indah. Bukan berarti tak ku miliki prinsip yang menyepadankan mimpi, keinginan dan iman. Setidaknya aku paham hal itu.
Benar, malam ini dinding-dinding rumah kami terhiasi dengan kemilau mimpi. Semua! semua hal tentang mimpi. Kami tinggal disalah satu komplek elit didaerah barat Yogyakarta. Rumah kami dibangun dengan mimpi-mimpi sepasang pengantin. Kelak rumah yang mereka bangun akan diramaikan oleh kehadiran anak-anaknya bersama mimpi-mimpi indah yang selalu datang dengan ramah.
Inilah wujud mimpi itu.
Aku, Zaira dan mimpi yang alami berbaur lembut menjadi satu.
“Melangkahlah bersama mimpi yang kamu genggam dengan penuh keyakinan sayang, ambil celah terkecil pada setiap kesempatan. Jangan pernah sia-siakan hal sekecil apapun itu’’.
Kalau yang ini kalimat pamungkas Ayah setiap kali aku dan Zaira selesai bercerita tentang mimpi-mimpi kami.
Ayah dan Bunda memang orang super. Keren.
“Rara, kamu pernah mendengar tentang orang bijak yang berkata, mimpiku adalah ketika masaku habis didunia, aku ingin persembahan yang terbaik untuk semua”.
“Pernah kak, bahkan orang yang berucap itu, selalu meyakinkan Rara pada setiap mimpi Rara”.
“Oh ya, siapa dia ? tanyaku pelan.
“Namanya Kak Vee… hehehe” Ah, Rara menghancurkan suasana, namun dengan kerenyahan nadanya suasana semakin kembal menghangat.
Semakin erat rasanya ikatan mimpi kami. Dan pada akhirnya kami terlelap dengan garis senyum hati kami menjemput mimpi bersama mimpi di rumah berdinding mimpi.
Dilem, Desember 2010
sebuah cerpen yang pernah diikutlombakan tapi belum menang:) sumbergambar: www.googleimage.com
aku hanya meminta sesuatu yang sangat kecil menurut aku,
tapi ketika aku tau bahwa yang aku mintai sesuatu itu tidak bisa memenuhinya :(, aku kecewa.
tapi aku menyadari ini, aku hanya meminta tanpa sedikitpun memikirkan bagaimana cara orang itu memenuhi permintaanku. aku sakit.
merasa tak tau diri, dan inilah awal kesadaranku bahwa juka kita ingin mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dibutuhkan kesabaran dan usaha yang mumpuni:)
aku menyukai diriku yang sekarang dan diriku yang lebih baik lagi....
"Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai"— Pramoedya Ananta Toer-
tidak melebihkan kecuali ucapan SUBHANALLAH atas semua yang ALLAH berikan kepada saya,adalah insan
biasa namun tak juga berani untuk mencela diri saya sendiri karena sesungguhnya semua yang saya miliki adalah titipan Nya.
menyukai sastra, tapi entah kapan saya bisa bersastra dan mengabadikan tulisan saya, tak harus dikenal yang terpenting adalah berbagi...
membuat orang lain menikmati karya yang saya tulis.
tak harus juga terkenal yang lebih penting adalah ketika para penikmat memetik hikmah meski seujung kuku.
saya lebih suka bermimpi,dan saya menyebut diri saya sendiri sebagai PENGKHAYAL ULUNG.