Sajak ke 2, setelah normalnya saya!
Enjoy it!
Seperti biasa, Bacalah tanpa mengucap, nikmati tanpa mencela dan tinggalkan jika kamu tak suka!
###
Bumi kepada Hujan
Dear Hujan,
saya bumi, terimakasih telah membantu saya menghijaukan sketsa-sketsa keindahan yang saya minta
Tapi, meraung disana!
Menangis disini.
Seolah poriku tak lagi miliki fungsi.
Mereka meneriakimu, mencela memaki
Saya Bumi, Berfikir keras dalam bodohku?
Tanpa memihak mengadilimu, menelanjangimu dalam hina beranak pinak
sampai, sebejat itukah kamu?
Tidak, Tidak. Kamu sangat baik.
Salahkan saya jika keadilan membuatmu mati tertelan.
Saya bumi, Ingin sekali menyerukan "Hujan adalah teman, satu aliran nafas dari tangan Pemegang Kesempurnaan"
siapa saya. Saya hanya bumi. Menerima pasRah pemogokan budak makhluk-makluk berhati.
Taukah kamu hujan, tanpamu saya akan kering kerontang, tak mungkin setampan sekarang.
Taukah kamu hujan,
kamu tak pernah datang berlebihan
saya bumi, dalam pagutan pelukan makhluk berhati yang sama sekali tak mengerti apa itu 'FUNGSI'
Hujan, datanglah mengantri pada matahari. Tetap pada hak jalur yang kamu miliki. Janan, Jangan kamu rebut hak matahari. Seperti makhluk berhati itu berebut tak kenal maut.
Saya bumi, memintamu hujan temani saya, temani saya meski kamu tak tampakkan diri.
KTA, 12/02/2011


Tidak ada komentar:
Posting Komentar